“Pak, maaf pak UPS yang kemarin bapak kirim tegangan outputnya drop menjadi 165Volt, apa mungkin ini stok lama pak? Apa mungkin akinya sudah soak mohon diganti dengan unit baru ya” ........ Pertanyaan seperti itu mungkin pernah kita jumpai karna kita berkecimpung dalam bisnis UPS Entah kita sebagai marketing ataupun sebagai teknisi. Sebenarnya berapa sih tegangan output inverter UPS saat listrik PLN mati ? Padahal dalam spesifikasi dari produk tersebut sudah jelas tertulis tegangan output 220/230 Volt. Tapi kenapa saat kita ukur menggunakan multitester analog/digital hanya terukur 169-185 Volt. Disini akan saya bahas permasalahannya.

Sebelum saya bahas mengenai permasalahan tersebut, disini akan saya akan jelaskan jenis-jenis UPS berdasarkan bentuk gelombangya terlebih dahulu.

Jenis UPS Berdasar Bentuk Gelombangnya

Dalam memilih ups sebaiknya kita mengetahui bentuk gelombang yang dihasilkan oleh inverter dari ups. Karena hal ini akan mempengaruhi kinerja dari beban yang akan dihubungkan dengan ups. (bentuk gelombangnya sebaiknya disesuaikan dengan karakter baban yang akan dipakai). Menurut Bentuk Gelombangnya UPS dibagi menjadi dua:

1. UPS dengan bentuk gelombang sinusoidal / sinewave. Bentuk gelombang ini bentuknya sama dengan bentuk gelombang listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik atau genset.

2. UPS dengan bentuk gelombang non sinusoidal, ada pula yang menyebutnya simulated sinewave, juga ada yang berupa square wave.

Apa pengaruhnya bentuk gelombang ini terhadap beban? Bentuk gelombang sinus merupakan bentuk gelombang yang terbaik bagi peralatan elektronik. Karena secara umum peralatan elektronik memang didesain untuk dapat bekerja baik dengan bentuk gelombang ini. Sedangkan bentuk non sinusiodal kadangkala membuat peralatan elektronik menjadi lebih panas (stress) bila dibandingkan dengan bentuk gelombang listrik yang sinusiodal.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa :  Output dari UPS adalah MODIFIED SINEWAVE. Jika anda ingin mengukur Volt pada output dari unit inverter ini maka anda harus menggunakan Multimeter khusus yang dilengkapi dengan fasilitas TRUE RMS VOLT METER Karena jika hanya menggunakan AVO biasa dan ataupun menggunakan multimeter lainnya akan hasilnya akan terbaca 169-185 Volt. Berbeda dengan apabila kita mengukur tegangan output UPS dengan menggunakan multimeter dengan fasilitas TRUE RMS VOLT METER maka hasilnya terjamin akurat yaitu 220 Volt

Tetapi jika anda memiliki UPS pure sine wave, maka jika diukur dengan AVOmeter/multimeter biasa pun bisa akurat  220V, karena memang gelombang modified sine wave (square) dan gelombang pure sine wave (sinus) sangat berbeda.

Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa UPS tersebut normal. Bentuk gelombang sinus kalau diukur dengan multimeter biasa dan dibandingkan dengan

pengukuran menggunakan multimeter true rms akan mendapatkan nilai yang sama. Sedangkan gelombang non sinusiodal (square) jika dilakukan pengukuran dengan multimeter biasa, biasanya lebih rendah nilainya dibandingkan dengan pengukuran multimeter true rms, misal dengan multimeter rms biasa terukur 176Vac sedangkan dengan mulimeter true rms terukur 220Vac.
Kalau kita tidak mempunyai multitester  dengan fasilitas True RMS maka, untuk mengetes apakah UPS tersebut drop atau ga, sekarang kita coba saja, UPSnya kita kasih beban lampu pijar, misalnya yang 100 watt.  Kemudian kita hidupkan UPS tersebut , perhatikan keterangan lampu, saat steker UPS ditancap ke listrik PLN dan saat dicabut, apakah ada beda keterangannya ? Kalau ada bedanya dan besar, ini berarti mungkin baterenya sudah mulai lemah, sehingga outputnya pun menjadi rendah. Kalau tidak ada perubahan besar, berarti tegangan tersebut, bisa dianggap normal.

Demikian sedikit artikel dari saya, SEMOGA BERMANFAAT







0 komentar:

Posting Komentar